Kita banyak menemukan orang tua yang lupa akan hal-hal luar biasa yang
dilakukan putra-putrinya. Termasuk ketika sang buah hati mampu menulis sendiri
namanya. Sederhana memang, sepertinya menjadi hal yang biasa saja bagi sebagian
orang tua ketika sang anak mampu menulis sendiri namanya. Bahkan orang tua lupa
memberikan penghargaan atas pencapaian sang buah hati.
Lagi-lagi saya katakan, memang
sederhana ketika seorang anak mampu menulis sendiri namanya. Terlebih sebagian
orang tua beranggapan kemampuan itulah yang seharusnya dimiliki sang buah hati sebagai hasil dari keikut
sertaan mereka dalam kegiatan-kegiatan
pembelajaran pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Menulis dan
membaca, ya.... terkadang hal ini yang menjadi prioritas sebagian besar orang
tua ketika memutuskan memasukkan putra-putrinya pada tsebuah lembaga Pendidikan
Anak Usia Dini yang sesungguhnya merupakan jenjang pendidikan pra sekolah.
Kenyataannya TK, KB atau TPA
memang merupakan pendidikan pra sekolah yang di peruntukkan bagi anak usia dini
(Anak dengan rentang usia 0-6 tahun, hal ini sesuai dengan Undang-undang No 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ). Tujuan Pendidikan Anak Usia
Dini (baik TK atau RA, KB dan TPA) sendiri lebih kepada pembentukan pribadi
anak agar tumbuh menjadi pribadi dewasa yang mandiri. Kegiatan pembelajaran
pada taman- kanak-kanak pun lebih menekankan pada rangsangan terhadap seluruh
aspek perkembangan anak, yang mencakup penanaman nila-nilai dasar (agama dan
budi pekerti), pembentukkan sikap, dan pengembangan kemampuan dasar (bahasa,
motorik, kognitif dan sosial).
Pendidikan pra sekolah semacam
taman kanan-kanak sebenarnya adalah wadah yang memfasilitasi anak usia dini
agar mampu berkembang menjadi pribadi mandiri yang mampu menghadapi masalah
yang telah dan akan dihadapi. Tak hanya itu pendidikan pra sekolah juga
bertujuan menumbuhkan kesiapan anak untuk menghadapi jenjang pedidikan dasar. Dengan
begitu, mulailah menyikapi lebih bijak bahwa taman kanak-kanak bukan merupakan
pendidikan dengan tujuan akhir melahirkan anak-anak dengan kemampuan membaca
dan berhitung dengan sempurna. Karena taman kanak-kanak sendiri hanya bersifat
pengenalan, antara lain pengenalan huruf dan angka. Sementara realisasi dari
pengenalan ini akan dilaksanakan pada pendidikan dasar melalui kegiatan
membaca, menulis dan berhitung.
Kembali pada bagaimana memberi
penghargaan atas pencapaian yang
dilakukan putra-putri kita. Termasuk ketika mereka mampu menulis sendiri namanya
tanpa bantuan. Seperti kita, anak-anak pun menginginkan orang-orang
disekitarnya mengetahui dan memberi penghargaan atas pencapaiannya. Kita
terkadang lupa akan hal itu, hingga menanggapi dengan biasa saja hal sederhana
semacam itu. Berhati-hatilah ketika anak menunjukan apa yang telah dicapainya,
setidaknya berika satu tanggapan positif. Jauh lebih baik saat kita mampu
meluangkan sedikit waktu untuk menghargai pencapaiaanya dalam bentuk pujian
misal. Bukankah tidak sulit memberi putra-putri kita pujian sehingga mereka
termotivasi untuk melakukan sesuatu yang
lebih baik dari itu. Beri mereka pujian yang memotivasi.
Kasus pertama : “Bunda... lihat aku bisa menulis sendiri
namaku”
“Iya sayang.....”, dalam kasus
ini kita memang terkesan menanggapi dengan mengiyakan penuturan sang buah hati.
Namun tanpa pujian, hal ini tidak
menutup kemungkinan membuat anak merasa tidak dihargai atas pencapaiannya.
Kasus kedua: “Bunda....
lihat aku bisa menulis sendiri namaku”
“Iya nanti bunda lihat sayang,
tanggung nih lagi balas BBM”. Ini sangat tidak dibenarkan, selain anak akan
merasa tidak dihargai atas pencapaiannya, hal ini akan membentuk pribadi sang
anak yang tidak mampu menghargai lingkungannya . Ia melihat betapa sebuah
pencapaian tidak begitu penting untuk dihargai. Perlu kita ingat bahwa anak
usia dini memiliki karakteristik sebagai peniru atas apa yang dilihatnya. Dari
kasus kedua dikhawatirkan anak akan
meniru apa yang dilihat dan didengar dari sang bunda dan membentuknya menjadi
pribadi yang serupa.
Kita semakin banyak
melupakan hal sederhana namun berarti
besar bagi perkembangan buah hati kita.
Mari bunda!!! Demi mereka, perhatikan segala sesuatu mulai dari yang
paling sederhana. Agar putra-putri kita
semakin siap menghadapi lingkungannya.
0 komentar:
Posting Komentar