Minggu, 01 Februari 2015

Khairan dan imajinasi


KHAIRAN DAN IMAJINASI...
Salah satu imajinasi Khairan yang tertuang melalui gambar 
Dibalik sosok mungilnya ia tumbuh dengan imajinasi yang semakin mengembara. Hingga sebuah kisah tertuang melalui  gambar sederhana yang ia ciptakan. Berawal dari tugas di pekan terakhir pembelajaran setelah sebelumnya pelaksanaan Dharma Wisata terealisasikan. Perjalanan ke  "Taman Safari", mengharuskan anak-anak memberikan gambaran tentang apa yang mereka lihat termasuk ananda Khairan. Sayangnya ananda tak melewati moment yang membuat teman-temannya antusias dengan berbagai jenis binatang langka yang sulit mereka temui dalam kehidupan sehari-hari. Hingga ananda mendapat kesempatan memenuhi lembaran Drawing Booknya dengan binatang yang ia sukai.

Jika sebagian besar temannya menggambarkan sosok-sosok binatang yang hanya mampu mereka lihat di Taman Safari seperti halnya gajah, singa,  harimau, jerapah dll. Ananda justru hanya menggambar seekor ayam dan kupu-kupu. Sederhana memang, namun dibalik itu ananda menciptakan sebuah kisah yang tak sederhana untuk anak seusianya.

Sekilas tentang apa yang ia gambarkan di drawing booknya. Diawali dengan menggambarkan sosok bertubuh agak aneh yang diberi ekspresi wajah tersenyum, yang kemudian ia lanjutkan dengan memberi dua garis berbentuk hurup "L" terbalik. Hingga akhirnya sosok tersebut menyerupai seekor ayam menurutnya. Tak ada yang salah, karena gambar tersebut memang mirip ayam versi anak-anak :). Belum  ada yang ananda ceritakan melalui seekor ayam yang ia gambarkan.

sebagian besar area pada drawing booknya masih tampak kosong. hingga sebuah keputusan untuk menggambarkan binatang lainpun mulai ananda fikirkan.

Menggambarkan dua buah angka tiga berlawanan arah menjadi awal terciptanya tokoh seekor kupu-kupu yang dengan percaya diri mengepakkan sepasang sayapnya disertai senyum yang ananda buat selebar mungkin. Masih tak ada cerita setelah ananda menabahkan tokoh baru seekor kupu-kupu dalam drawing booknya.

Tak lama setelah menciptakan dua tokoh tersebut, ananda kemudian menggambarkan sebuah garis lurus tepat dibawah sang kupu-kupu. Sebuah garis sederhana yang kemudian menjelma menjadi setangkai bunga lengkap dengan daun pada salah satu sisi tangkainya. Hingga sebuah cerita singkat pun dimulai.

Masih teringat saat ananda Khairan memulai ceritanya dengan sebuah upaya mendapatkan perhatian bunda agar mendengar ceritanya. Sebuah tepukan kecil mendarat di punggung bunda berulang kali hingga ananda memulai ceritanya sementara bunda mulai memfokuskan perhatiannya pada cerita tersebut.  Ananda mulai bercerita tentang setangkai bunga yang digambarnya sebagai maksud agar sang kupu-kupu dengan mudah menghisap sari bunga sebagai makanan kupu-kupu. Seekor kupu-kupu yang menurutnya sangat tampak bagus.  Lalu bagaimana dengan tokoh yang perama kali ananda gambarkan???. Seekor ayam dengan tubuh agak aneh itu ternya digambarkan sebagai sahabat sang kupu-kupu yang hanya berperan sebagai penonton kebahagian kupu-kupu dengan kesempatan menghisap sari bunga.

Satu poin positif atas apa yang ananda Khairan lakukan. Ananda yang semula dianggap sulit melakukan hal-hal semacam itu mengingat kemampuan memfokuskan perhatian akan suatu hal yang teramat singkat. Ternyata hari ini adalah saat dimana ananda semakin membuktikan  kemampuan yang sama untuk mengeksplorasi diri secara optimal sesuai dengan perkembangan anak-anak seusianya.

WidyaWiwi_

0 komentar:

Posting Komentar